Monday, April 25, 2016

MACAM_MACAM TEST INTELEGENSI, PROYEKTIF, DAN INVENTORY

Halo Bloggers! Kembali lagi nih saya menulis lanjutan materi dari Psikodiagnostik I yang sudah saya bahas sebelumnya.. oiaa kali ini akan membahas tentang alat-alat testnya serta kegunaannya nih.. mau tau lebih lanjut kan? Naah simak baik-baik yaa materinya.

Yang pertama nih adalah macam-macam Test Intelegensi berikut macam-macamnya :
·      IST
·      CFIT
·      STM
·      SB
·      WAIS
·      WISC
Nah kebetulan yang dibahas hanya beberapa macam yang saya sebutkan diatas kalau masih ada lagi coba di cari sendiri yaa..

IST
             IST memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut:
1.     Menggambarkan pola kerja tertentu
2.     Memahami diri dan pengembangan pribadi
3.     Merencanakan pendidikan dan karir
4.     Membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu
IST sendiri memiliki subtes-subtes dalam testnya yang berbahasa jerman namun saya menjabarkan dengan bahasa Indonesianya. Ada 9 subtes dalam test IST yaitu :
o   SE à Melengkapi kalimat
o   WA à Melengkapi kalimat
o   AN à Persamaan kata
o   GE à Sifat yang dimiliki bersama
o   RA à Berhitung
o   ZR à Deret angka
o   FA à Memilih bentuk
o   WU à Latihan balok
o   ME à Latihan simbol
Bagaimana sih cara skoringnya dan interpretasi dari test IST? Nah caranya adalah dengan memeriksa setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan.


CFIT
CFIT mengukur Intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh percakapan verbal, iklim budaya, tingkat pendidikan (Cattel dalam Kumara, 1989).

Fungsi dan tujuan dari CFIT adalah sebagai berikut :
·      Tes ini dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor kemampuan mental umum/kecerdasan.
·      Skala 1: Usia 4-8 tahun dan orang dengan RM
·      Skala 2: Usia 8-15 tahun untuk orang Dewasa dengan kecerdasan dibawah normal
·      Skala 3: Usia >15 tahun untuk usia sekolah lanjut atas dan orang dewasa dengan kecerdasan tinggi


STM (Standard Progressive Matrices)
              STM merupakan salah satu contoh bentuk skala intelegensi yang dapat diberikan secara individual maupun kelompok.

SB (Skala Binet)
            Berikut adalah klasifikasi IQ dari skala binet yaitu :
·      140 keatas à Very Superior
·      120-139 à Superior
·      110-119 à Rata-rata Atas
·      90-109 à Normal atau Rata-rata
·      80-89 à Rata-rata Bawah
·      70-79 à Borderline Deffective
·      69-kebawah à Cacat Mental (Mentally Detective)

WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised)
            mengukur 2 aspek kemampuan potensial subyek yaitu aspek verbal dan aspek performance.

WISC ((The Wechsler Intelligence Scale for Children)
            WISC memiliki 2 skala dari 12 subtes yang ada, terdiri dari skala verbal dan skala performansi.
Skala Verbal :
A.   Informasi
B.    Komprehensi
C.    Aritmatik
D.   Kesamaan
E.    Kosakata
F.    Rentang Angka
Skala Performansi :
A.   Kelengkapan Gambar
B.    Susunan Gambar
C.    Rancangan Blok
D.   Perakitan Objek
E.    Coding (Sandi)
F.    Mazes (Taman Sesat)







Selanjutnya saya akan membahas test kemampuan kerja yang terdiri dari berbagai macam-macam test yaitu :

Test Kraeplin
            Tes Kreapelin merupakan hasil dari ciptaan Emilie Kraepelin dia adalah seorang Psikiater dari Jerman, adapun proses pembuatannya dari tahum 1856-1926. Alat ini dapat tercipta atas dasar pemikiran dari faktor – faktor yang merupakan kekhasan dari sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku.
Jadi begini sejarahnya ditemukannya Test Kraeplin
Emilie Kraepelin atau lebih dikenal dengan nama Kraepelin, lahir pada tanggal 15 Februari 1856 di Neustrelitz. Pada tahun 1878 dia menjadi dokter di Wurzburg, dan kemudian menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Dia memutuskan pindah ke Leipzig pada tahun 1882, dan memilih untuk bekerja bersama Wundt yang sudah ia kenal sejak masa kuliah. Kraepelin juga pernah menjadi seorang psikiatri dan merangkap sebagai kepala klinik psikiatri yang berada di Munich dari tahun 1903 sampai wafat pada 1 Oktober 1926.
Tujuan dari tes Kraepelin sebenarnya adalah digunakan untuk menentukan seperti apa tipe performance seseorang, misalnya hasil penjualan yang rendah, dapat menggindikasi daya gejala depresi mental. Selain itu tes Kraepelin juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa maximum performance dari seseorang.
Faktor-faktor yang diukur dari test ini adalah sebagai berikut :
®   Faktor kecepatan (speed factor) dimana dalam faktor kecepatan ini ditunjukan pada beberapa prestasi yang dicapai seseorang atau teste saat mengerjakan tes. Apabila hasil yang diperoleh oleh teste tinggi maka arah karir yang cocok adalah bekerja di bidang perkantoran. Seperti pekerjan yang berhubungan dengan pembuatan jadwal, grafik, dan chart.
®   Faktor ketelitian (accuracy factor) Faktor ini ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam pengerjaan tes. Jika teste mendapatkan jumlah kesalahan sedikit maka teste tersebut dapat dikategorikan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi,adapun arah karir yang cocok untuk katagori ini yaitu bekerja pada bidang manajemen, akutansi, perpajakan, statistika, dan matematika.
®   Faktor keajegan (rithme factor) faktor keajegan ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan tes. Untuk mengetahui keajegan atau sering disebut dengan kestabilan seseorang maka dengan cara menskor deret tertinggi dikerjakan dikurangi deret terendah yang dikerjakan. Jika hasil yang di peroleh teste tinggi, maka dapa ditentukan arah karir yang cocok yaitu sebagai direktur atau pimpinan perusahaan.
®   Faktor ketahanan (ausdeur factor) dimana dalam faktor ini dapat ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes. Menganalisis dari bentuk grafik yang dikerjakan oleh teste tersebut.






TEST PAULI
Jadi sejarahnya begini Tes Pauli dikembangkan pada tahun 1983, oleh Dr.Richard Pauli bersama dengan Dr. Wilhem Arnold dan Prof. Dr. Van Hiss. Pada dasarnya, Richard Pauli tergolong dalam suatu aliran yang ingin membuat psikologi menjadi bidang ilmu pasti, yaitu membuat psikologi sebagai suatu bidang eksperimen. Di dalam penyusunan atau pembuatan test pauli ini, Richard Pauli mengambil cara yang dipergunakan oleh Kraeplin, yaitu menggunakan suatu metode dengan cara mengerjakan penghitungan sederhana di mana yang hendak dilihat adalah kurva kerja dari testee. Kraeplin adalah seorang psikiater atau dokter jiwa yang menggunakan metode dengan menyuruh testee menghitung.

Ciri-ciri dan Tujuan dari Test PAULI adalah ciri dari test Pauli antara lain adalah: penjumlahan yang mengalir, angka yang ditulis hanya satuan, hasil penjumlahan tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya.
Tujuan pengukuran tes Pauli adalah mengetahui batas perbedaan kondisi individu, melihat prestasi dengan tepat, dan mengetahui pengaruh sikap kerja terhadap prestasi.


TEST INVENTORI ATAU TEST KEPRIBADIAN
            Adalah dalam bahasa inggris, kepribadian disebut dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani “persona”, yang berarti toyang sebpeng. istilah ini kemudian diadopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu “sebagaimana seseorang nampak di hadapan orang lain”. Konotasi ini seakan-akan  menunjukan bahwa kepribadian bukanlah diri orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribaian memiliki banyak arti. Banyak peneliti dan ilmuan mencoba mendefinisikan kepribadian secara komprehensif. Definisi-definisi yang coba di paparkan oleh para peneliti atau ilmuan antara lain Gordon allpport (dikatakan sebagai bapak teori kepribadian) mencoba merumuskan, menjelaskan dan mengklasifikasi kurang lebih 50 pernyataan yang menggambarkan tentang kepribadian. Salah satunya Allport menerangkan kepribadian merupakan “the dinamic organization within the individual of those pshycophysial system that determinate his uniqe adjustment to his enviroment” (organisasi yang dinamis dalam diri individu yang merupakan rangkaian sistem psikofisik yang menentukan keunikan penyesuaian individu terhadap lingkungannya). Kata dinamis menunjukan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah, dan berbagai komponen kepribadian (yaitu sistem –sistem psikofisik) terdapat hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikan rupa sehingga secara bersama-sama mempengaruhi pola prilakunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

PAPI (The Personality Preference Inventory)
            PAPI merupakan sebuah alat ukur yang memeriksa gaya kerja yang sangat populer dan digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di lebih 50 negara. PAPI dirancang oleh Dr. Max Martin Kostick di tahun 1960-an. Beliau bekerja di Universitas Boston , Amerika. Tes PAPI pertama kali digunakan oleh konsultan manajemen PA consulting group pada tahun 1966. PA memiliki hak ekskudif untuk memasarkan tester tersebut ke seluruh dunia pada tahun1979, dan banyak perusahaan yang menggunakan dengan lisensi dibawah naungan PA.
PAPI memiliki format sebagai berikut :
®   PAPI-I (Ipsatif ) dimana format tersebut mengadopsisebuah format wajib memilih (forced-choice) dan menuntut responden untuk memilih prefensi – prefensi darim90 pernyataan.
®   PAPI-N (Normatif) Tes ini meminta orang-orang yang mengerjakan kuesioner untuk memberikan tingkat sejauh mana mereka setuju dengan 126 pernyatan.
NEO-PI-R (NEO-Personality Inventory Revised)
            NEO-PI-R adalah sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dengan cara menggunakan kuisioner yang dirancang untuk mengukur Big Five Traits. Mereka membedakan masing-masing dari kelima dimensi kepribadian tersebut dengan mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih spesifik. Setiap facet diukur oleh 8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item (5 faktor x 6 facet x 8 item). Kelebihan dari alat ukur NEO-PI-R yaitu sifatnya yang cross cultural sehingga memudahkan untuk mereplikasi jika terdapat budaya-budaya yang berbeda-beda.
            Tujuan dari test ini adalah untuk mengukur kecenderungan emosi, hubungan interpersonal, keterbukaan terhadap pengalaman baru, kecenderungan untuk tunduk pada orang lain, dan kemampuan individu dalam berorganisasi
DISC ( Dominance, Influence, Steadiness, Complience)
            Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran, baik secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-alat tes sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
            Manfaat dari test ini adalah Memberikan pemahaman tentang diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan dirinya (secara garis besar untuk memahami tipe kepribadian), perencanaan masa depan yang lebih baik, penempatan yang sesuai dengan keunikan seseorang.
EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
            Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).


TEST MBTI
Kegunaan dari test ini adalah
A.   Bimbingan Konseling
B. Pengembangan diri
C. Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik

            Buat yang terakhir saya akan membahas test grafis nih.. agak sedikit banyak dibanding dengan model-model test sebelumnya.
WZT / WARTEGG
            Sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan kepribadian seseorang.
            Tujuan tes ini untuk mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah yang ada “meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.
DAM
Tes Menggambar Orang dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk keperluan seleksi, adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan)  dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.
       Peran DAM adalah Industri dan Organisasi:Untuk digunakan sebagai bagian dari tes potensi (psikotes) dalam seleksi karyawanUntuk membuat profil kompetensi, maka metode Assesment Center masih dpat digunakan. Tes gambar orang ini akan menjadi pelengkap yagn penting dalam memberikan informasi mengenai individu.
Militer : seleksi, klinis, diagnosa, dll
TK : dapat melihat kesiapan anak untuk sekolah
SMA : Penjurusan
Kuliah : seleksi, kesesuaian minat dan bakat.
Psikolog : Diagnosa gangguan kepribadian > kebutuhan terapi
BAUM
            Tes menggambar pohon (The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun klasikal. Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.
House-Tree Person Test
            Tes House Tree Person Drawings (H-T-P) atau tes Gambar Rumah Pohon Orang ini merupakan tes yang dikembangkan oleh John Buck. Ia merasa bahwa kreativitas merepresentasikan karakteristik kepribadian yang disalurkan melalui seni grafis. Buck percaya bahwa dengan gambar, subjek dapat mengeluarkan kesulitan alam bawah sadar-nya melalui sketsa dari gambaran proses primer.
Interpretasinya :
®   Rumah : Ukuran Rumah, Posisi Jendela, Atap Rumah, Trotoar, dsb.
®   Pohon : Batang, Dahan, Daun, Akar, dsb.
®   Orang : Jenis Kelamin, Bentuk Mulut, Tangan, Kaki, dsb.
















No comments:

Post a Comment