Halo Bloggers! Kembali lagi nih saya
menulis lanjutan materi dari Psikodiagnostik I yang sudah saya bahas
sebelumnya.. oiaa kali ini akan membahas tentang alat-alat testnya serta
kegunaannya nih.. mau tau lebih lanjut kan? Naah simak baik-baik yaa materinya.
Yang pertama nih adalah macam-macam Test
Intelegensi berikut macam-macamnya :
·
IST
·
CFIT
·
STM
·
SB
·
WAIS
·
WISC
Nah kebetulan yang dibahas hanya beberapa
macam yang saya sebutkan diatas kalau masih ada lagi coba di cari sendiri yaa..
IST
IST memiliki fungsi
dan tujuan sebagai berikut:
1.
Menggambarkan
pola kerja tertentu
2.
Memahami
diri dan pengembangan pribadi
3.
Merencanakan
pendidikan dan karir
4.
Membantu
pengambilan keputusan dalam hidup individu
IST sendiri memiliki subtes-subtes dalam
testnya yang berbahasa jerman namun saya menjabarkan dengan bahasa
Indonesianya. Ada 9 subtes dalam test IST yaitu :
o
SE à Melengkapi kalimat
o
WA à Melengkapi kalimat
o
AN à Persamaan kata
o
GE à Sifat yang dimiliki bersama
o
RA à Berhitung
o
ZR à Deret angka
o
FA à Memilih bentuk
o
WU à Latihan balok
o
ME à Latihan simbol
Bagaimana sih cara skoringnya dan
interpretasi dari test IST? Nah caranya adalah dengan memeriksa setiap jawaban
dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan.
CFIT
CFIT mengukur
Intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi
pengaruh percakapan verbal, iklim budaya, tingkat pendidikan (Cattel dalam
Kumara, 1989).
Fungsi dan
tujuan dari CFIT adalah sebagai berikut :
·
Tes
ini dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor kemampuan mental
umum/kecerdasan.
·
Skala
1: Usia 4-8 tahun dan orang dengan RM
·
Skala
2: Usia 8-15 tahun untuk orang Dewasa dengan kecerdasan dibawah normal
·
Skala
3: Usia >15 tahun untuk usia sekolah lanjut atas dan orang dewasa dengan
kecerdasan tinggi
STM
(Standard Progressive Matrices)
STM merupakan
salah satu contoh bentuk skala intelegensi yang dapat diberikan secara
individual maupun kelompok.
SB (Skala Binet)
Berikut adalah klasifikasi
IQ dari skala binet yaitu :
· 140 keatas à Very Superior
· 120-139 à Superior
· 110-119 à Rata-rata Atas
· 90-109 à Normal atau
Rata-rata
· 80-89 à Rata-rata
Bawah
· 70-79 à Borderline
Deffective
· 69-kebawah à Cacat Mental
(Mentally Detective)
WAIS (Wechsler Adult Intelligence
Scale-Revised)
mengukur 2
aspek kemampuan potensial subyek yaitu aspek verbal dan aspek performance.
WISC ((The Wechsler Intelligence Scale
for Children)
WISC memiliki 2
skala dari 12 subtes yang ada, terdiri dari skala verbal dan skala performansi.
Skala Verbal :
A. Informasi
B. Komprehensi
C. Aritmatik
D. Kesamaan
E. Kosakata
F. Rentang Angka
Skala
Performansi :
A. Kelengkapan
Gambar
B. Susunan Gambar
C. Rancangan Blok
D. Perakitan Objek
E. Coding (Sandi)
F. Mazes (Taman
Sesat)
Selanjutnya
saya akan membahas test kemampuan kerja yang terdiri dari berbagai macam-macam
test yaitu :
Test Kraeplin
Tes Kreapelin
merupakan hasil dari ciptaan Emilie Kraepelin dia adalah seorang Psikiater dari
Jerman, adapun proses pembuatannya dari tahum 1856-1926. Alat ini dapat
tercipta atas dasar pemikiran dari faktor – faktor yang merupakan kekhasan dari
sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku.
Jadi begini
sejarahnya ditemukannya Test Kraeplin
Emilie
Kraepelin atau lebih dikenal dengan nama Kraepelin, lahir pada tanggal 15
Februari 1856 di Neustrelitz. Pada tahun 1878 dia menjadi dokter di Wurzburg,
dan kemudian menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Dia memutuskan pindah
ke Leipzig pada tahun 1882, dan memilih untuk bekerja bersama Wundt yang sudah
ia kenal sejak masa kuliah. Kraepelin juga pernah menjadi seorang psikiatri dan
merangkap sebagai kepala klinik psikiatri yang berada di Munich dari tahun 1903
sampai wafat pada 1 Oktober 1926.
Tujuan dari tes Kraepelin sebenarnya adalah digunakan untuk menentukan
seperti apa tipe performance seseorang, misalnya hasil penjualan yang rendah,
dapat menggindikasi daya gejala depresi mental. Selain itu tes Kraepelin juga
dapat digunakan untuk mengukur seberapa maximum performance dari seseorang.
Faktor-faktor
yang diukur dari test ini adalah sebagai berikut :
® Faktor kecepatan (speed factor) dimana dalam
faktor kecepatan ini ditunjukan pada beberapa prestasi yang dicapai seseorang
atau teste saat mengerjakan tes. Apabila hasil yang diperoleh oleh teste tinggi
maka arah karir yang cocok adalah bekerja di bidang perkantoran. Seperti
pekerjan yang berhubungan dengan pembuatan jadwal, grafik, dan chart.
® Faktor ketelitian (accuracy factor) Faktor ini
ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam
pengerjaan tes. Jika teste mendapatkan jumlah kesalahan sedikit maka teste
tersebut dapat dikategorikan mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi,adapun
arah karir yang cocok untuk katagori ini yaitu bekerja pada bidang manajemen,
akutansi, perpajakan, statistika, dan matematika.
® Faktor keajegan (rithme factor) faktor
keajegan ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan tes. Untuk
mengetahui keajegan atau sering disebut dengan kestabilan seseorang maka dengan
cara menskor deret tertinggi dikerjakan dikurangi deret terendah yang
dikerjakan. Jika hasil yang di peroleh teste tinggi, maka dapa ditentukan arah
karir yang cocok yaitu sebagai direktur atau pimpinan perusahaan.
® Faktor ketahanan (ausdeur factor) dimana dalam
faktor ini dapat ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes.
Menganalisis dari bentuk grafik yang dikerjakan oleh teste tersebut.
TEST PAULI
Jadi sejarahnya begini Tes Pauli dikembangkan pada tahun 1983, oleh
Dr.Richard Pauli bersama dengan Dr. Wilhem Arnold dan Prof. Dr. Van Hiss. Pada
dasarnya, Richard Pauli tergolong dalam suatu aliran yang ingin membuat
psikologi menjadi bidang ilmu pasti, yaitu membuat psikologi sebagai suatu
bidang eksperimen. Di dalam penyusunan atau pembuatan test pauli ini, Richard
Pauli mengambil cara yang dipergunakan oleh Kraeplin, yaitu menggunakan suatu
metode dengan cara mengerjakan penghitungan sederhana di mana yang hendak
dilihat adalah kurva kerja dari testee. Kraeplin adalah seorang psikiater atau
dokter jiwa yang menggunakan metode dengan menyuruh testee menghitung.
Ciri-ciri dan Tujuan dari Test PAULI adalah ciri dari test Pauli antara
lain adalah: penjumlahan yang mengalir, angka yang ditulis hanya satuan, hasil
penjumlahan tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya.
Tujuan
pengukuran tes Pauli adalah mengetahui batas perbedaan kondisi individu,
melihat prestasi dengan tepat, dan mengetahui pengaruh sikap kerja terhadap
prestasi.
TEST INVENTORI ATAU TEST KEPRIBADIAN
Adalah dalam bahasa inggris, kepribadian disebut dengan personality. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani “persona”, yang berarti toyang sebpeng. istilah ini
kemudian diadopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu
“sebagaimana seseorang nampak di hadapan orang lain”. Konotasi ini
seakan-akan menunjukan bahwa kepribadian
bukanlah diri orang tersebut yang sebenarnya. Kata kepribaian memiliki banyak
arti. Banyak peneliti dan ilmuan mencoba mendefinisikan kepribadian secara
komprehensif. Definisi-definisi yang coba di paparkan oleh para peneliti atau
ilmuan antara lain Gordon allpport (dikatakan sebagai bapak teori kepribadian)
mencoba merumuskan, menjelaskan dan mengklasifikasi kurang lebih 50 pernyataan
yang menggambarkan tentang kepribadian. Salah satunya Allport menerangkan
kepribadian merupakan “the dinamic organization within the individual of those
pshycophysial system that determinate his uniqe adjustment to his enviroment”
(organisasi yang dinamis dalam diri individu yang merupakan rangkaian sistem
psikofisik yang menentukan keunikan penyesuaian individu terhadap
lingkungannya). Kata dinamis menunjukan bahwa kepribadian bisa berubah-ubah,
dan berbagai komponen kepribadian (yaitu sistem –sistem psikofisik) terdapat
hubungan yang erat. Hubungan-hubungan itu terorganisir sedemikan rupa sehingga
secara bersama-sama mempengaruhi pola prilakunya dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
PAPI (The Personality Preference Inventory)
PAPI merupakan sebuah alat ukur yang memeriksa gaya kerja yang sangat
populer dan digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di lebih 50 negara. PAPI
dirancang oleh Dr. Max Martin Kostick di tahun 1960-an. Beliau bekerja di
Universitas Boston , Amerika. Tes PAPI pertama kali digunakan oleh konsultan
manajemen PA consulting group pada tahun 1966. PA memiliki hak ekskudif untuk
memasarkan tester tersebut ke seluruh dunia pada tahun1979, dan banyak
perusahaan yang menggunakan dengan lisensi dibawah naungan PA.
PAPI memiliki format sebagai berikut :
® PAPI-I (Ipsatif ) dimana format tersebut mengadopsisebuah format wajib
memilih (forced-choice) dan menuntut responden untuk memilih prefensi –
prefensi darim90 pernyataan.
® PAPI-N (Normatif) Tes ini meminta orang-orang yang mengerjakan kuesioner
untuk memberikan tingkat sejauh mana mereka setuju dengan 126 pernyatan.
NEO-PI-R
(NEO-Personality Inventory Revised)
NEO-PI-R adalah sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae
dengan cara menggunakan kuisioner yang dirancang untuk mengukur Big Five
Traits. Mereka membedakan masing-masing dari kelima dimensi kepribadian
tersebut dengan mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih spesifik. Setiap facet
diukur oleh 8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item (5 faktor x 6 facet x 8
item). Kelebihan dari alat ukur NEO-PI-R yaitu sifatnya yang cross cultural
sehingga memudahkan untuk mereplikasi jika terdapat budaya-budaya yang
berbeda-beda.
Tujuan dari test ini
adalah untuk mengukur kecenderungan emosi, hubungan interpersonal, keterbukaan
terhadap pengalaman baru, kecenderungan untuk tunduk pada orang lain, dan
kemampuan individu dalam berorganisasi
DISC ( Dominance, Influence, Steadiness,
Complience)
Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe perilaku dan
gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam
penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan
pemikiran, baik secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya
alat-alat tes sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk
kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses
penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah
keandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan
rekrutmen yang lebih umum.
Manfaat dari
test ini adalah Memberikan pemahaman tentang
diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan dirinya (secara garis besar
untuk memahami tipe kepribadian), perencanaan masa depan yang lebih baik, penempatan yang sesuai dengan keunikan seseorang.
EPPS (Edward Personality Preference
Schedule)
Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang.
Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas
subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang
disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada
15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau
konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan
bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk
diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia
konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati &
Suryaningrum, 2005).
TEST MBTI
Kegunaan dari test ini adalah
A.
Bimbingan Konseling
B. Pengembangan diri
C. Memahami orang lain dengan
cara yang lebih baik
Buat yang terakhir saya
akan membahas test grafis nih.. agak sedikit banyak dibanding dengan
model-model test sebelumnya.
WZT / WARTEGG
Sebuah
tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan
buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat
rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan
spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai
dengan kepribadian seseorang.
Tujuan tes ini untuk
mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi,
dinamisme, kontrol, dan fungsi realita, sejauhmana masalah-masalah yang ada
“meluas” dalam diri individu dan melihat abnormalitas manusia.
DAM
Tes Menggambar Orang dilaksanakan secara individual. Biasanya digunakan untuk
keperluan seleksi, adakalanya tes ini dilaksanakan secara klasikal. Untuk
keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas waktu
pengerjaan) dan jika testee menghendaki,
ia diperkenankan menggunakan penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan
non klinis, adakalanya tes ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu
pengerjaannya) yaitu 10 menit dan testee tidak diperkenankan menggunakan
penghapus.
•
Peran DAM adalah Industri dan Organisasi:Untuk
digunakan sebagai bagian dari tes potensi (psikotes) dalam seleksi
karyawanUntuk membuat profil kompetensi, maka metode Assesment Center masih
dpat digunakan. Tes gambar orang ini akan menjadi pelengkap yagn penting dalam
memberikan informasi mengenai individu.
Militer : seleksi, klinis, diagnosa, dll
TK : dapat melihat kesiapan anak untuk sekolah
SMA : Penjurusan
Kuliah : seleksi, kesesuaian minat dan bakat.
Psikolog : Diagnosa gangguan kepribadian > kebutuhan terapi
BAUM
Tes menggambar
pohon (The Tree Test/Baum Test) bisa dilaksanakan secara individual maupun klasikal.
Untuk keperluan pemeriksaan klinis, tes ini dilakukan “work limit” (tanpa batas
waktu pengerjaan) dan jika testee menghendaki, ia diperkenankan menggunakan
penghapus. Sebaliknya, untuk keperluan pemeriksaan non klinis, adakalanya tes
ini dilakukan “time limit” (dibatasi waktu pengerjaannya) yaitu 10 menit dan
testee tidak diperkenankan menggunakan penghapus.
House-Tree Person Test
Tes House Tree Person Drawings (H-T-P)
atau tes Gambar Rumah Pohon Orang ini merupakan tes yang dikembangkan oleh John
Buck. Ia merasa bahwa kreativitas merepresentasikan karakteristik kepribadian
yang disalurkan melalui seni grafis. Buck percaya bahwa dengan gambar, subjek
dapat mengeluarkan kesulitan alam bawah sadar-nya melalui sketsa dari gambaran
proses primer.
Interpretasinya
:
® Rumah : Ukuran Rumah, Posisi Jendela, Atap Rumah, Trotoar,
dsb.
® Pohon : Batang, Dahan, Daun, Akar, dsb.
® Orang : Jenis
Kelamin, Bentuk Mulut, Tangan, Kaki, dsb.