Thursday, October 2, 2014

Mengubah Dunia!

INGIN MENGUBAH DUNIA? MULAILAH UBAH DIRI SENDIRI!

      Di zaman yang serba maju ini bangsa kita sebagai salah satu bangsa besar yang memiliki sumber daya manusia yang begitu luar biasa besarnya, namun dibalik kata “besar” nya itu bangsa kita masih memiliki banyak kekurangan dan serba tertinggal oleh negara maju di eropa sana. Mengapa demikian? Kalo orang-orang masih menyalahkan tentang tata negara dan UUD negara kita menurut saya itu sangat salah besar, dikarnakan yang saya lihat dan saya tau bahwa UUD dan peraturan yang ada di Indonesia sudah mampu untuk menjadikan warganya dan negaranya menjadi bangsa yang besar.
      Kemajuan dan besarnya negara tidak hanya bisa diukur lewat 1 faktor saja, namun banyak hal yang menjadi pendukung faktor kemajuan suatu bangsa. Dimulai dari hal kecil yang akan mampu mengubah suatu bangsa menjadi bangsa yang besar, setidaknya mayoritas orang beranggapan bahwa suatu negara bisa diukur tingkat kemajuan negaranya dari tingkat perekonomian dan stuktur kotanya bahkan ada yang berkata bahwa negara tidak akan maju apabila negara itu memiliki penduduk yang terlalu banyak dibanding luas tanah negara itu sendiri. Tapi disini saya tidak setuju, mengapa? Dikarnakan saya berpendapat bahwa hal kecil dari negara itu mampu mengubah beberapa faktor penting diatas.
Apa sajakah faktor kecil itu? Yang pertama adalah tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri terhadap lingkungan dinegaranya, coba kalian pikirkan bahwa setiap orang apabila selalu belajar peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar maka sedikit saja lingkungannya tercemar maka mereka akan merasa kehilangan dan dinodai tanah lahirnya. Yang kedua bahwa seseorang mampu mengubah dirinya sendiri sebelum mengubah orang lain, karna fenomena yang terjadi saat ini banyak orang berbicara untuk memberikan orang lain semangat tidak berbicara sesuai fakta yang ada sehingga dia sendiri pun tidak mampu memberikan bukti valid bahwa yang dilakukannya itu benar.
Demikian lah yang dapat saya bagi minggu ini sampai bertemu disaling share saya selanjutnya terima kasih perhatiannya. Salam SOBAT!

      

Tuesday, September 23, 2014

CARA SEDERHANA MEMULIAKAN DIRI SENDIRI

Banyak cara membuat diri kita terlihat mulia dihadapan khlayak banyak, namun terkadang kita melupakan hal yang sangat sederhana padahal cara itu lah yang kita mudah untuk diamalkan dan dilakukan sehari-hari. Seperti yang dikatakan dosen saya semua orang di dunia ini dan yang muncul dikehidupan kita hanya datang bergantian dan sementara, oleh karna itu perolehlah kemuliaan dirimu sebelum orang yang datang di kehidupan mu pergi meninggalkan.
Dari kata-kata diatas saya mencatat sebuah trik,cara, atau saran yang membuat hati saya tergerak dan berusaha semaksimal mungkin menjadi manusia yang mulia. Bagaimana cara itu? Mudah saja! terutama apabila kita mampu konsisten terhadap hal yang ingin kita capai tersebut, yaitu dengan cara berikut :
1.      Dengan cara melayani bukan dengan cara dilayani, apa maksud kalimat diatas? Jadi bahwa ada pepatah mengatakan bahwasannya pekerjaan yang paling mulia adalah pelayan, dalam maksud pelayan disini ada sama halnya lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Jadi ini menunjukan bahwa keharusan seseorang mampu menjadi “pelayan” individu yang lainnya jangan hanya menjadi manusia yang dilayani membuat seseorang menjadi pemalas dan tidak mau berusaha
2.      Jangan tergantung dengan orang lain namun menciptakan ketergantungan. Jadi semua hal yang sudah ada jangan sampai kita menjadi individu yang hanya terpaut oleh hal yang membuat kita monoton, justru dengan hal yang ada dan secukupnya kita mampu menuangkan ide baru menjadikan menciptakan ketergantungan membuat kita menjadi individu yang bahagia.
Sekian untuk waktu berbagi kali ini, kurang lebihnya mohon maaf have a nice day J dan sampai bertemu di waktu berbagi ya.

Saturday, September 13, 2014

BERBAGI ILMU MENGEMBAN AMANAH

Memahami Potensi Diri

Bagaimana memahami potensi diri kita? Ya ada berbagai cara mulai dari tes minat dan bakat sampai mempelajari bakat diri kita yang sebenernya. Penulis akan mencoba pengalamannya di kampus pada saat kelas Budi Pekerti. Awalnya saya tidak tahu apa maksud dan tujuan arah pembicaraan ini kedalam pancasila dan psikologi, karna saya adalah mahasiswa psikologi saya pun menjadi mengerti bahwasannya pembicaraan ini penting untuk di bagikan kepada khalayak ramai dunia maya.
Potensi diri manusia diberikan Tuhan dengan bentuk dan cara yang berbeda, namun bagaimana individu itu sendiri yang akan mencari dan mengembangkan potensi diri. Seperti juga dengan saya, mengapa saya masuk ke psikologi? Pada awalnya keluarga saya semua masih ragu dan tidak yakin apakah ini adalah salah satu kemauan saya yang paling saya minati atau hanya karna saya ikut-ikutan teman. Namun sepanjang saya yakin saya pun akan membuktikan bahwa memang ini kemauan saya dan saya pun memang memiliki “passion” besar dalam hal ini, semua berawal dari teman-teman saya yang tidak sedikit meminta saran saya apabila mereka memiliki masalah yang rumit untuk diseleseikan. Oleh karna itu, apabila anda yang membaca postingan ini saya mohon untuk memperhatikan potensi diri anda sendiri dengan cermat karna Tuhan sudah menganugerahi kemampuan kepada kita dan itu tidak dimiliki orang lain.
            Kita masuk ke permasalahan dimana kita harus bersinergi kedalam pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Arti kata pancasila pun memiliki makna yang mendalam, oleh karnanya psikologi di Indonesia seharusnya mampu mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan orang-orang Indonesia terhadap psikolog-psikolog Indonesia. Ini menjadi penting ketika kita berbicara tentang sila-sila yang ada di pancasila dibahas secara mendalam lewat pandangan psikologi, seperti hal nya sila 1 dan 2 yang berisi ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Nah saya mengartikannya bahwasannya sila pertama membuktikan bahwa seseorang sebenarnya diajarkan untuk memiliki hubungan yang sama kuatnya antara Tuhan sang penciptanya juga dengan orang lain karna pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tapi apa yang terjadi? Tidak demikian masyarakat Indonesia yang egois dan angkuh sudah tergambar dalam kehidupan sehari-hari dan juga pelecehan terhadap manusia menunjukan bahwa tidak adanya penghargaan terhadap manusia sebagai ciptaan Tuhan.
Beralih ke sila 3, 4, dan 5 yang berisi tentang persatuan dan kepemimpinan, ini menjadi persoalan yang paling sering diperbincangkan apalagi tentang persatuan.  Ini menunjukan sebenarnya warga Indonesia diajarkan untuk bersatu dan saling bergotong royong satu sama lain untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, tetapi kerjasama yang terjalin  selama ini hanyalah kerjasama yang bernilai negatif itu sama sekali tidak menunjukan kita sebagai bangsa yang besar. Dan permasalahan yang ada sebenarnya bukan dari kesejahteraan umum yang dicari dan digaungkan selama ini namun sosial yang rendah dan buruk lah yang menjadi alasan utama kenapa bangsa yang besar terlihat menjadi bangsa yang kecil dimata dunia.

Itulah yang dapat saya bagi kepada anda semua, apabila saya ada salah pendapat mau pun tulisan mohon dimaafkan. Selebihnya terima kasih atas perhatian dan kunjungan anda ke blog saya.

Sunday, September 7, 2014

Apakah Budaya yang Ditanamkan Pada Generasi Muda Sudah Mencerminkan Kemajuan Bangsa?

Pembelajaran memang sudah ditanamkan sejak awal kita lahir, namun tidak semua pembelajaran yang kita dapatkan mampu melekat ke dalam jiwa bahkan budaya yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Semua pembelajaran pasti dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, oleh karnanya suatu pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang mudah dikarnakan hal itu akan menjadi kebiasaan apabila kita menjadi terbiasa melakukannya. Dalam tulisan ini saya hanya ingin membagi pengalaman saya dikelas bersama dosen Budi Pekerti saya di Unversitas Pancasila, beliau bernama Mas Seta atau nama lengkapnya Seta Wicaksana. Dari awal beliau masuk ke kelas saya memang benar apa yang dikatakan teman-teman yang sudah pernah diajarkan beliau, Mas seta sangat tegas disiplin dan bijaksana! bahkan beliau hadir sebelum pembelajaran dimulai.

Dari situlah beliau memulai pembelajarannya tentang budi pekerti. Pada awalnya saya hanya berfikir beliau akan menyampaikan hal yang sama seperti pada saat saya duduk di bangku sekolah menengah, tetapi suasana dikelas pun berubah ketika beliau memulai proses perkenalan diri tepat dibagian depan ruang kelas. Dari awal pembicaraan saja beliau sudah menyinggung tentang kedisiplinan, karna beliau dulu pernah sekolah di Sekolah Tinggi Sandi Negara kalo tidak salah saya mendengarnya, beliau terbiasa dengan kedisiplinan dan pengaturan waktu yang tepat. 

Bicara soal Kedisplinan beliau terus membahas tentang itu, apa itu disiplin? seberapa pentingkah disiplin? hal itulah yang selalu disinggung oleh beliau. Disiplin sendiri memiliki definisi berikut "merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya", apakah penting disiplin itu ditanamkan? tentu! jelas penting karna seseorang yang sukses bukan lah orang yang pintar tetapi orang yang rajin dan disiplin lah yang menjadi cikal bakal orang sukses.

Apakah ini yang dinamakan disiplin? Tentu tidak bukan?  
 
Ya banyak pelajar bahkan mahasiswa sangat tidak mengindahkan kedisiplinan yang ada, bukan hal yang aneh di dengar, namun pada kenyataannya itulah yang terjadi di negara kita saat ini. Kurangnya pendidikan karakter dan perilaku budi pekerti membuat anak-anak generasi muda tidak pantas menjadi generasi penerus bangsa, miris memang didengarnya. Akan tetapi pada prinsipnnya anak-anak hanya akan melakukan sesuatu yang membuat nya penasaran dan apa yang mereka lihat namun apa salahnya apabila sebagai generasi muda kita harus "sadar diri" bahwa kita adalah generasi bangsa yang butuh pembelajaran tentang kedisiplinan hal itu lah yang akan membentuk kita menjadi individu yang memiliki karakter budi pekerti yang kuat. Pesan dari penulis adalah jangan pernah takut untuk memulai kebiasaan baik karna seperti kata tentara bahwasannya mereka terbiasa karna mereka terlatih maka dari itu latih lah diri anda tanamkan dari diri anda mulai dari hal kecil yang akan menjadi sebab anda menjadi orang besar!